Khas buat insan itu...buat dirimu yang pernah wujud di hatiku. 
Dulu, kini dan selamanya. Suatu ketika dulu, aku tak pernah merasakan rasa ini. Saat mengenalimu, aku cukup terpana dengan sikapmu, tuturmu.. senyummu... Menghiburkan.. itu yang mampu aku luahkan.. 
saat mata ini menatap matamu, diriku terasa kaku... degup jantung seakan gempa bumi melanda. Kaki ini bagai ditimpa bertan-tan gula.
Kaku...Saat itu juga aku melarikan mataku, bukan bermakna aku benci, namun gelodak jiwa membuatkan aku tak keruan. 
Tak terdaya untuk terus merenung matamu... Hela nafas seakan terhenti. Mengertilah.. aku tak mampu berdepan situasi sebegitu. Saat kita berdua bersama, gurauan mesramu seakan lupa status diri kita.
Kamu terlalu mesra dan manja, kekadang...aku terasa sangat dihargai.
Namun, kekadang aku juga merasakan kita terlalu rapat. Kekadang juga sikapmu itu buat aku takut. 
Takut jika suatu hari nanti kita tidak lagi seperti ini. Waktu itu, aku terfikir... mampukah aku berdepan dengan situasi itu?? Sikap manjamu membuatkan aku terasa rindu tiap kali tidak bertemu. Dan pernah suatu masa dulu... kita menghabiskan masa bersama setiap hari tanpa memikirkan kata insan sekeliling. Mengapa? Kata hatiku... aku suka begitu dan aku ingin begitu. Menghabiskan masa-masa bersamamu kerana aku ingin setiap saat kenangan bersamamu.. Tapi minggu-minggu yang sudah aku rasakan cukup jauh darimu. Ingin saja aku lari mengejar masa lalu... tapi...tak larat..
tapi... hari ini... rasa yang kujeruk itu semakin manis... semanis kurma... semanis madu... Ahh!!... indahnya tidurku nanti. Aku pasti...mimpiku malam ini pasti membahagiakan... teringin waktu ini juga aku memelapkan mata...teringin mimpikan dirimu..
dan aku juga ingin esok hari mentari memberikanku sinar baru.... Sinar bersamamu...
Dulu, kini dan selamanya. Suatu ketika dulu, aku tak pernah merasakan rasa ini. Saat mengenalimu, aku cukup terpana dengan sikapmu, tuturmu.. senyummu... Menghiburkan.. itu yang mampu aku luahkan.. saat mata ini menatap matamu, diriku terasa kaku... degup jantung seakan gempa bumi melanda. Kaki ini bagai ditimpa bertan-tan gula.
Kaku...Saat itu juga aku melarikan mataku, bukan bermakna aku benci, namun gelodak jiwa membuatkan aku tak keruan. Tak terdaya untuk terus merenung matamu... Hela nafas seakan terhenti. Mengertilah.. aku tak mampu berdepan situasi sebegitu. Saat kita berdua bersama, gurauan mesramu seakan lupa status diri kita.Kamu terlalu mesra dan manja, kekadang...aku terasa sangat dihargai.
Namun, kekadang aku juga merasakan kita terlalu rapat. Kekadang juga sikapmu itu buat aku takut. Takut jika suatu hari nanti kita tidak lagi seperti ini. Waktu itu, aku terfikir... mampukah aku berdepan dengan situasi itu?? Sikap manjamu membuatkan aku terasa rindu tiap kali tidak bertemu. Dan pernah suatu masa dulu... kita menghabiskan masa bersama setiap hari tanpa memikirkan kata insan sekeliling. Mengapa? Kata hatiku... aku suka begitu dan aku ingin begitu. Menghabiskan masa-masa bersamamu kerana aku ingin setiap saat kenangan bersamamu.. Tapi minggu-minggu yang sudah aku rasakan cukup jauh darimu. Ingin saja aku lari mengejar masa lalu... tapi...tak larat..Aku seakan menjeruk rasa..
(mungkin semasam jeruk asam boi kot...huhuhu)
(mungkin semasam jeruk asam boi kot...huhuhu)
tapi... hari ini... rasa yang kujeruk itu semakin manis... semanis kurma... semanis madu... Ahh!!... indahnya tidurku nanti. Aku pasti...mimpiku malam ini pasti membahagiakan... teringin waktu ini juga aku memelapkan mata...teringin mimpikan dirimu..
dan aku juga ingin esok hari mentari memberikanku sinar baru.... Sinar bersamamu...CoRetaN Qisya... (",) bersama selamanya
